Mahasiswa "Hadang" Sejumlah Mobil Dinas SKPD Sultra

Kendari, 3 Maret 2011
Kiki Andi Pati - Radio Lawero

Massa yang tergabung dalam Mahasiswa Tehnik Unhalu menghadang sejumlah mobil dinas SKPD Sultra yang baru saja mengikuti rapat paripurna mengenai pembahasan hasil reses para dewan bersama anggota DPRD Sultra, para muspida dan eksekutif, di depan gedung utama DPRD Sultra, Kamis (3/3/2011). Tak hanya itu, Wakil Gubernur terpaksa dievakuasi dengan cara berjalan kaki lewat belakang gedung DPRD Sultra.

Ratusan masa tersebut merasa geram dengan tindakan para anggota DPRD dan Ketua DPRD Sultra yang tidak dapat memberikan kepastian sikapnya terhadap rencana pemerintah provinsi untuk menjadikan Sultra sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Sejumlah mobil SKPD tersebut, antara lain mobil Kadis Pendapatan Sultra, Ali Nur, Kadis Diknas Sultra, Damsid dan beberapa SKPD lainnya yang langsung melarikan diri (Balap,Red) ketika mahasiswa tehnik tersebut menyerbu gedung utama DPRD Sultra untuk bertemu dengan Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba.

Sebenarnya masa tidak bermaksud untuk menghadang mobil para SKPD tersebut, hanya saja masa sempat mengira bahwa satu diantara beberapa mobil yang akan keluar dari gedung utama itu merupakan mobil dari Ketua DPRD Sultra.

"Hadang-hadang mobilnya, jangan sampe ketua DPRD pergi lagi dan tidak menemui kita, jangan ada yang melarikan diri," teriak Korlap, Naimul.

Tidak hanya itu, usai menghadang beberapa mobil tersebut, masa juga langsung mengunci kedua pagar tinggi, dengan maksud agar tidak satu pun mobil dapat keluar. Namun, aksi hadang-menghadang tersebut dapat diredam oleh aparat keamanan (Polisi,Red), ketika masa sudah berhasil difasilitasi untuk bertemu dengan Ketua DPRD Sultra.

Tanpa menunggu waktu lama, Ketua DPRD Sultra, Rusman Emba berjanji akan melakukan pembahasan mengenai rencana pembentukan KEK di Sultra. "Berikan kami waktu untuk membahas masalah KEK ini, semua anggota DPRD Sultra harus terlibat, baru kita ambil keputusan, kalau memang dalam pembahasannya KEK akan merugikan masyarakat dengan berbagai pertimbangan, maka kami di dewan siap menolak KEK," tegasnya.

Merasa cukup dengan penjelasan yang disampaikan oleh Ketua DPRD Sultra, akhirnya masa membubarkan barisannya dan meninggalkan gedung utama DPRD Sultra dengan tertib.