Walikota Baubau Hadiri Musyawarah Cabang PERSAKIM

Baubau, 22 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Fasilitas kesehatan di kota Baubau harus menghitung total penduduk Buton Raya yakni penduduknya sekitar 1 juta orang sehingga besaran pelayanan fasilitas kesehatan di kota Baubau dirancang secara bertahap dengan anggaran yang diperkirakan  sebesar 75 milyar dari dana-dana pinjaman melalui perusahan investasi pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Baubau Drs. H. MZ. Amirul Tamim pada Musyawarah Cabang Perhimpunan Sarjana Kesehatan Mayarakat Indonesia (PERSAKIM), Selasa tanggal 22 Februari 2011 di Aula Kantor Palagimata dengan tema ”Eksistensi dan Optimalisasi Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan”.

Tahapan kondisi fasilitas kesehatan di kota Baubau yakni memindahkan RSU dan membangun RSUD baru yang memiliki resiko cukup besar namun karena siklus pemerintah harus dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang berkelanjutan yakni memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Lebih lanjut Amirul Tamim menambahkan, layanan kesehatan kota Baubau tidak hanya melayani Baubau saja namun melayani pula daerah-daerah di sekitar kota Baubau.

Musyawarah Cabang PERSAKIM yang dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 wita tersebut dihadiri oleh Mahasiswa Unidayan Baubau, para kepala SKPD, serta insan pers.

Walikota Baubau Serahkan Sertifikat Pendidik Kuota Tahun 2010

Baubau, 22 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Walikota Baubau Drs. H. MZ. Amirul Tamim menyerahkan Sertifikat Pendidik bagi Guru Sertifikasi Kuota Tahun 2010 Lingkup Kantor Kementerian Agama dan Diknas Kota Baubau, Selasa pagi pukul 08.00 wita di Aula MAN Baubau.

Penerima Sertifikat Pendidik tersebut sebanyak 286 orang guru terdiri dari  72 orang guru dari Departemen Agama (DEPAG) Kota Baubau dan 214 orang dari  Dinas Pendidikan (DIKNAS) Kota Baubau meliputi guru-guru dari TK, SD, SMP, SMA dan SLB.

Walikota Baubau MZ. Amirul Tamim mengharapkan agar selayaknya guru-guru di Kota Baubau dapat bekerja lebih baik  lagi serta memberikan perhatian yang tulus dan  ikhlas  terhadap anak didiknya sebab prestasi yang diperoleh anak didik di kota Baubau tidak terlepas dari peran serta para guru.

Lebih lanjut Amirul Tamim mengharapkan agar kedepannya lebih banyak lagi para guru yang mendapatkan sertifikat karena manfaat yang diperoleh dengan adanya pendidik yang professional  yakni melahirkan anak didik yang terbaik yang menjadi pewaris generasi bangsa.

IMM Buton Gelar Aksi Damai di Kampus UMB

Baubau, 22 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buton Baubau menggelar aksi damai di depan kampus mereka terkait kondisi yang terjadi di Universitas Muhamadiyah Buton, Selasa pagi sekitar pukul 09.00 Wita.

Menurut koordinator lapangan aksi damai tersebut La Masiada Buton, polemik yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Buton tersebut diporak-porandakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan merusak citra nama baik pimpinan universitas dan secara tidak langsung mencoreng citra Universitas Muhammadiyah Buton yang sama sekali tidak memiliki landasan dan bukti yang kongkrit yang lebih cenderung mengarah kepada fitnah.

Pernyataan sikap dari aksi damai yang digelar IMM tersebut yakni  :
  1. Mahasiswa tidak menginginkan adanya provokasi dari kedua belah pihak hingga akan menimbulkan gerakan yang tidak mempunyai landasan dan lebih mengarah kepada fitnah dan mencemari amal usaha Muhammadiyah.
  2. Meminta kepada semua elemen agar melindungi almamater Muhammadiyah
  3. Meminta kepada pihak Rektorat agar menjawab segala tudingan untuk membersihkan citra amal Universitas Muhammadiyah Buton
  4. Meminta Rektor untuk melihat asas profesionalisme dalam penerimaan karyawan dan dosen, serta,
  5. Meminta kepada Rektor untuk menindak lanjuti orang-orang yang hanya berlabel Muhammadiyah.
Aksi damai tersebut berjalan lancar dan tertib di bawah pengawasan aparat kepolisian hingga pihak kampus mengundang para mahasiswa untuk berdialog membahas polemik yang terjadi di kampus mereka tersebut.

Oknum Petugas Siksa Tahanan dalam Sel

Baubau, 19 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Lembaga Bantuan Hukum Buton Raya gelar Konferensi Pers Sabtu pagi tanggal 19 Februari  2011 terkait atas dugaan terjadinya pelanggaran HAM dalam proses penahanan tersangka di Markas Polres Buton, SULTRA. Pasalnya selama proses penahanan di Markas Polres Buton, tepatnya tiga hari setelah dipindahkan dari tahanan Polres Lasalimu Selatan, ke-3 orang korban disiksa oleh 4 orang petugas yang mengenakan pakaian preman di dalam sel.

Akibat dari penyiksaan tersebut, salah satu korban atas nama La Nuru  sampai batuk darah keesokan harinya. Kronologis  penyebab ditahannya ke-3 korban tersebut yakni berawal pada tanggal 17 Januari 2011 lalu saat acara joget di Desa Karya Jaya sekitar pukul 02.00 dini hari pelaku dengan inisial AN yang mengaku sebagai anggota terjadi saling baku pukul dengan 3 orang korban. Namun menurut keterangan korban melalui LBH, LM.ISA ANSARI, pelaku AN yang menendang salah seorang korban terlebih dulu sebanyak 3 kali.

Pasal yang disangkakan kepada 3 orang korban masing-masing La Nuru, Latif dan La Megi yakni telah melekukan tindak pidana “penganiayaan secara bersama-sama” sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 170 ayat (1), pasal 351 ayat (1) junto pasal 55, 56 KUHP. Ke-tiga korban tersebut pada tanggal 21 Januari 2011 mendapat panggilan dari Polsek Lasalimu Selatan, dan pada tanggal 22 Januari 2011 korban memenuhi pangggilan untuk proses pemeriksaan oleh penyidik Polsek Lasalimu Selatan.

Pada hari itu juga penyidik langsung menerbitkan Surat Penangkapan disertai dengan Surat Penahanan ke-3 korban. Hingga saat ini ke-3 korban tersebut masih mendekam di Tahanan Lapas Kelas II A Baubau dengan status tahanan polres.

Lebih lanjut LM.ISA ANSARI menambahkan, atas kasus tersebut pihaknya melakukan pendampingan terhadap diri korban dan memberikan pernyataan serta rekomendasi yakni :
  1. Mendesak kepada Kapolres untuk segera melakukan penyelidikan atas dugaan terjadinya penyiksaan terhadap ke-3 orang tahanan selama berada dalam tahanan Polres Buton berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  2. Meminta kepada Kapolres Buton untuk memeriksa anggotanya yang terlibat dalam perkelahian di Desa Karya Jaya yang menyebebkan ke-3 orang korban tersebut ditahan,
  3. Membebaskan ke-3 orang tersangka dari tahanan demi hukum karena tidak adanya surat perpanjangan penahanan sejak berakhirnya masa penahanan pada tanggal 10 Februari 2011.
  4. Serta mencopot Kapolsek Ambuau Indah dari jabatannya.
LM. ISA ANSARI dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Buton Raya mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh oknum Kepolisian Polres Buton tersebut merupakan wujud pelanggaran atas Peraturan Kapolri No.8 Tahun 2009 tentang implementasi prinsip dan standar hak asasi manusia dalam penyelenggaraan tugas kepolisian negara RI.

Lebih lanjut pada pasal 11 Peraturan Kapolri tersebut menegaskan bahwa “setiap petugas atau anggota Polri dilarang melakukan penyiksaan tahanan atau orang yang disangka terlibat dalam kejahatan,” pelanggaran atas peraturan Kapolri itu secara paralel telah melanggar instrumen-instrumen HAM yang diakui dalam peraturan Kapolri tersebut.

April 2011, Pemkot Baubau Miliki Tiga Moment Penting

Baubau, 19 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Bulan April 2011 ini Kota Baubau akan memiliki 3 moment penting yakni Ultah SULTRA yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya pameran pembangunan dari berbagai daerah di SULTRA,  menjadi tuan rumah arung sejarah bahari yang akan dihadiri oleh kurang lebih 150 mahasiswa sejarah terbaik  se-Indonesia, guru besar, pakar  budaya ternama di Indonesia dengan kegiatan seminar yang salah satu pematerinya adalah wartawan senior harian kompas.

Hal tersebut nantinya akan mengundang perhatian nasional, dan di bulan April mendatang Wapres Boediono akan meresmikan terminal transit / depot pertamina yang merupakan depot pertamina terbesar di Kawasan Indonesia bagian Timur. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau, M. Djudul

Lebih lanjut M. Djudul menambahkan, terkait dengan akan dijadikannya tuan rumah arung sejarah bahari di kota Baubau, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata telah membooking beberapa hotel di kota Baubau. Diperkirakan pada bulan April 2011 mendatang kota Baubau akan dikunjungi kurang lebih 3.000 orang pengunjung.

Pemkot Baubau Gelar Sosialisasi Pengeloaan Sampah di TPA

Baubau, 19 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Pemerintah Kota Baubau menggelar sosialisasi pengelolaan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah di Kel. Kadolokatapi Kec. Wolio Kota Baubau Sabtu pagi tanggal 19 Februari 2011 dimulai pukul 8.00 wita. Sosialisasi pengelolaan sampah tersebut diikuti oleh Camat, Lurah serta RT/RW se-Kota Baubau.

Dalam sambutannya walikota Baubau Drs. H. MZ. Amirul Tamim, M.si mengatakan, masyarakat melalui RT/RW sekiranya dapat mengetahui mobilisasi penggerak petugas sampah sehingga bila terjadi penumpukan sampah di suatu tempat RT/RW di wilayah tersebut  secepatnya menghubungi  petugas sampah.

Lebih lanjut Amirul Tamim juga menghimbau kepada petugas kebersihan agar sebelum pukul 10 pagi setiap harinya  sudah tidak terlihat lagi tumpukan sampah, apalagi kata dia Baubau 2 bulan kedepan banyak dikunjungi tamu, olehnya itu dimulai sejak saat ini Camat, Lurah serta RT/RW mulai membudayakan kebersihan di wilayahnya masing-masing dan menghimbau warganya untuk tidak membuang sampah di parit-parit.

Untuk mengantisipasi  berbagai penyakit diupayakan TPA dikonsep sedemiakian rupa sehingga TPA di kota Baubau saat ini juga  merupakan  salah satu TPA terbaik di beberapa kabupaten/kota di sultra. Pada sosialisasi tersebut pemerintah kota secara simbolis menyerahkan insentif kepada RT/RW se-Kota Baubau.

Dua Ribu Hektar Kawasan Rawaopa Disetujui Untuk RTRW

Kendari, 17 Februari 2011
Kiki Andi Pati - Radio Lawero

Sekitar dua ratus ribu hektar kawasan Taman Nasional Rawaopa disetujui oleh tim terpadu untuk dimasukkan sebagai Revisi Tata Ruang Wilayah (RTRW). Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Tenggara (Sultra), Amal Jaya.

"Yang disetujui tim terpadu untuk dijadikan kawasan rawaopa itu terletak di daerah Basala yang disekitar leher itu, kurang lebih sekitar dua ribu hektar," terang Amal usai menghadiri rapat di Sekretariat DPRD Sultra, Rabu (16/2/2011) kemarin.

Menurut Amal, kawasan yang disetujui oleh tim terpadu merupakan daerah rawa saja sedangkan untuk padang safananya tidak akan diganggu sebab dilindungi oleh pemerintah. "Kalau padang safana tidak disetujui oleh tim terpadu dari awal, tidak perlu melakukan tinjauan sebab daerah tersebut merupakan kawasan yang harus tetap dilindungi," katanya.

Namun demikian, Kepala Dinas Kehutanan Sultra, Amal Jaya menegaskan meski tim terpadu sudah melakukan persetujuan seluas dua ribu hektar lebih dikawasan rawaopa, itu belum menjadi keputusan akhir, sebab masih ada tinjauan lagi dari pihak Komisi IV DPR RI.

Polda Sultra Siap Amankan Pengguna Tangki Modifikasi

Kendari, 17 Februari 2011
Kiki Andi Pati - Radio Lawero

Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara mengancam akan menindak tegas pelaku manipulasi BBM jenis Solar dengan menggunakan tangki modifikasi. Menurut Kapolda Sultra, Sigit Sudarmanto, pihak kepolisian Sulawesi Tenggara akan mengamankan para pengguna tangki modifikasi yang saat ini meresahkan masyarakat dan dianggap sebagai salah satu penyebab kelangkaan BBM.

“ Kami tidak akan segan-segan mengambil langkah tegas ketika menemukan hal tersebut di lapangan”. Ujarnya. Kendati demikian Sigit menjelaskan, pihaknya tidak bisa sembarang menangkap jika tidak ada buktinya, jika masyarakat langsung melaporkan hal tersebut kepada polisi terkait tangki modifikasi yang membuat kekacauan, maka polisi akan segera memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Untuk mengantisipasi kelangkaan solar kembali, lanjut Kapolda, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Pertamina dan SPBU. "Tentu kami akan tetap melakukan koordinasi dulu dengan pihak pertamina, sebab bagaimana pun juga dana regulasi BBM itu ada pada pihak pertamina," tandasnya.

Ketika disinggung seputar personil yang akan berjaga di SPBU yang ada di Kota Kendari, dirinya tidak ingin terlalu cepat mengambil langkah tersebut, tetapi kalau memang mengharuskan langkah itu, maka pihak kepolisian akan turun langsung ke lapangan.

"Jangan sampai kita mengambil keputusan untuk menempatkan personil di SPBU, tetapi bukan langkah yang tepat juga sebab dikhawatirkan masih ada masyarakat yang merasa resah dengan langkah tersebut. Jadi kita tunggu saja hasil koordinasi dengan pihak pertamina, solusi apa yang akan kita tempuh nanti," katanya

400 Personil Polda Akan Diturunkan Pada Pemilu Kada Wakatobi

Kendari, 17 Februari 2011
Kiki Andi Pati - Radio Lawero


Kepolisian daerah Sulawesi Tenggara menurunkan 400 personil untuk mengamankan Pemilihan Umum Kepala daerah (Pemilu Kada) di Kabupaten Wakatobi, Maret 2011 mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Sultra, Brigjen.Pol. Sigit Sudarmanto.
Kapolda mengatakan, personil tersebut mulai diturunkan pada awal bulan Maret mendatang dan akan ditugaskan hingga pemilu kada tersebut selesai.

"Dari Polda kita akan libatkan kurang lebih 400 yang terdiri dari polisi dan brimob yang akan digeser ke Wakatobi untuk menjamin jalannya proses pemilu kada tersebut agar bisa berjalan dengan aman dan lancar," terang Sigit kepada sejumlah jurnalis.

Menurut Kapolda Sultra, Sigit Sudarmanto sebelum menurunkan personil polisi ke Kabupaten Wakatobi, pihaknya menyusun rencana pengamanan terlebih dahulu dengan prinsip selalu siap.

Sigit menambahkan, pihaknya tidak memfokuskan wilayah-wilayah tertentu atau khusus pada pemilukada tersebut. Sebab semua daerah dianggap sama perlakuannya dalam pengamanan pemilukada Maret mendatang.

Sekolah Akselerasi Perlu Persiapan yang Matang

Baubau, 17 Februari 2011
Hayati - Radio Lawero

Tiga sekolah di kota Baubau yang merupakan SMP favorit memiliki potensi untuk penerapan sekolah akselerasi / sekolah percepatan yakni SMP Negeri 1 Baubau, SMP Negeri 2 Baubau dan SMP Negeri 3 Baubau. Namun ketiga sekolah tersebut masih perlu pengujian lagi sebab sekolah akselerasi membutuhkan siswa yang memiliki IQ/kemampuan berpikir di atas normal yakni harus di atas 170 dan nilai rata-rata siswa dari keseluruhan mata pelajaran yakni diatas 7,5.

Selain itu menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Baubau Drs. Masri, M.Si, sekolah akselerasi itu juga membutuhkan kesiapan dari orang tua dan siswa itu sendiri serta kemampuan sekolah yang berpotensi tersebut dan tentunya sekolah itu telah terakreditasi tipe A.

Masri menambahkan, sekolah akselerasi tersebut telah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara yakni di kota Kendari dan tentunya telah terlihat keberhasilannya. Olehnya itu pihaknya pada tahun 2011 ini akan mulai menawarkan kepada orang tua murid tentang inovasi baru di dunia pendidikan tersebut, apa lagi kata Masri pemkot dalam hal ini Walikota Baubau MZ. Amirul Tamim sangat apresiasi dan sangat mendukung program sekolah akselerasi tersebut.

Sekolah akselerasi tersebut merupakan sekolah percepatan, yakni sekolah yang biasanya selama 3 tahun akan dipress menjadi 2 tahun saja atau dari 6 semester menjadi 4 semester terselesaikan. Kegiatan PBMnya digenjot atau diperpadat, olehnya itu butuh IQ diatas normal siswa, lanjut Masri. Yang menjadi kendala penerapan sekolah akselerasi di kota Baubau yakni kota Baubau belum memiliki ahli psikolog sehingga perlu didatangkan ahli psikolog dari luar.

Polres Baubau Tangkap Pelaku Curanmor

Baubau, 12 Februari 2011
Haeraningsih - Radio Lawero


Karena ingin menikah, seorang lelaki berumur 23 tahun nekad melakukan pencurian dan penggelapan sepeda motor hingga tanggal 12 Februari 2011 sekitar pukul 04.00 Wita dini hari oknum tersangka berhasil ditangkap di Desa Kanawa Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton oleh pihak Kepolisian Baubau

AKP. Rofikoh Yunianto S.IK, Kasat Reskrim Polres Baubau mengatakan, dalam penangkapan tersebut polisi berhasil mengamankan 6 unit sepeda motor dengan jenis yang berbeda-beda, pelaku sementara yang diamankan. Kronologis penangkapan dengan melakukan penyelidikan selama 1 bulan dan memasang koresponden. Setelah diketahui keberadaan tersangka polisi langsung mengejar keberadaan tersangka di Desa Kanawa Kabupaten Buton

Saat penangkapan tersangka berusaha kabur dengan melawan petugas sehingga petugas terpaksa menghadiahi tersangka dengan timah panas pada pergelangan kaki. Tersangka sempat dirawat di Rumah Sakit Palagimata sebelum dibawa ke Mapolres Kota Baubau
AL mengakui dalam melakukan aksinya terkadang menyamar sebagai anggota  TNI bahkan juga menyamar sebagai anggota Badan Inteligen Nasional (BIN) dengan modus meminjam kendaraan korban dan membawa kabur kendaraan tersebut kemudian menjualnya kepada orang lain. AL juga mengakui aksinya tersebut sudah berlangsung sejak awal bulan Januari 2011 dan aksinya digencarkan di Kota Baubau dan di kota Raha. Namun untuk sementara yang berhasil di amankan oleh pihak kepolisian baru yang ada di kota Baubau. Untuk di kota Raha, polisi masih akan terus melakukan penyelidikan.