IMAM - SALEH, Pasangan Berjaya, MAJU TERUS PANTANG MUNDUR, Buton Lebih Baik

IMAM SALEH (Djaliman Mady – Saleh Ganiru) adalah sosok pribadi yang memiliki integritas tinggi dan luar biasa. Keduanya adalah perpaduan utuh dan paripurna, birokrasi handal dan politisi cemerlang.


Drs. H. Djaliman Mady, MM dikenal sebagai birokrat senior, professional dan bersih. Dari sederet jabatan penting yang diembannya, sebagai Kepala Inspektorat Kab. Buton, Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Asisten I, Asisten II Propinsi Sultra, Kepala Bappeda Propinsi Sultra, Kepala Biro Pemerintahan Sultra, Plt. Sekretaris Daerah Propinsi Sultra, Pj. Bupati Bombana, Pj. Bupati Kolaka Utara adalah kematangan dan integritas diri yang kuat, malang melintang pada jabatan strategis tidak menggoyahkan keteguhan hati Drs. H. Djaliman Mady, MM yang mengharamkan tindakan korupsi dalam bentuk apapun, Clean Man (manusia bersih) itulah penghormatan yang patut diberikan kepadanya, segudang jabatan ditangannya mampu dilewati tanpa noda sedikitpun, khususnya korupsi yang merupakan penyakit kronis pejabat.

Keteguhan seorang DJALIMAN MADY adalah buah didikan kedua orang tua, lahir di sebuah  pulau kecil Wanci, (dahulu berada dalam wilayah Kabupaten Buton), 18 September 1948 dari seorang ayah H. AHMAD MADY dan ibu HJ. SITI KHADIJAH. Suami dari HJ. SITI AMINAH ini sesungguhnya ingin pension dari politik namun, keprihatinan dan kepedulian terhadap Kabupaten Buton yang pernah dipimpinnya, yang saat ini tertinggal, telah mengubah hatinya. Menurut Drs. H. Djaliman Mady, MM, Kab. Buton seharusnya lebih maju dibandingkan dengan daerah sekitarnya karena Buton memiliki potensi SDA dan SDM yang cukup, karena pengelolaan dan manajemen yang tidak tepat menjadika Buton saat ini sulit berkembang.

Berdasarkan pengalaman Pj. Bupati dibeberapa kabupaten pemekaran, banyak hal yang bias dibuat untuk Buton Lebih Baik. Masih tingginya perilaku korupsi di birokrasi program tersebut akan sia-sia. Karenya prioritas utamanya dalam pemerintahannya jika rakyat memberikan amanah kepadanya sebagai Bupati Buton adalah pemberantasan korupsi dilingkungan birokrasi dan rekruitmen pejabat berdasarkan pada kemampuan dan profesionalisme (Good Governance da Clean Governance).

MUH. SALEH GANIRU, S.Ag adalah sosok politisi muda, cerdas dan brilian sebagai Wakil Ketua I DPRD Kab. Buton, iya mentasbihkan dirinya sebagai representase generasi muda dan masyarakat biasa. Lahir di kampung kecil Kolowa Kecamatan Gu, 24 Desember 1971 dari seorang ayah GANIRU, BA (Pegawai Departemen Agama Kab. Buton) dan ibu Ny. Kinusa, seorang ibu rumah tangga biasa menghabiskan masa kecil di kampung sambil berkebun, makan jagung (kambuse), ubi, kasoami dan makanan tradisional lainnya tidak membuatnya tertinggal.

Dengan keterbatasan dan kesederhanaan yang ada justru menjadikan pemicu semangat bagi SALEH GANIRU untuk bangkit berjuang membuktikan kepada segenap Rakyat Kab. Buton bahwa kita yang lahir dari keluarga sederhana dan miskin disebuah kampung sepi sesungguhnya mampu berkompetisi dan bersaing dengan mereka yang lahir dari keluarga pejabat dan mampu.

Kepeduliannya kepada masyarakat tidak diragukan lagi. Suara kritisnya di DPRD Kab. Buton seringkali menyebabka berbeda pendapat, utamanya dikalangan yang terusik kepentingannya. Tapi menurut SALEH GANIRU kebenaran dan kepentingan rakyat harus disuarakan. Niat awalnya menjadi calon Bupati Buton berpasangan dengan H. DJALIMAN MADY, MM yang telah dianggapnya sebagai orang tua sendiri.

Berbekal dukunga Partai Hanura (3 kursi), Partai Bulan Bintang (3 kursi) dan PKNU (1 kursi). Keduanya tampil sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Buton Periode 2011-2016. PASANGAN BERJAYA ini, dengan menggunakan slogan IMAM-SALEH (Djaliman Mady – Saleh Ganiru), keduanya bertekat untuk medharmabaktikan segenap kemampuan, ketulusan dan keikhlasan kepada rakyat Kabupaten Buton, Maju Terus Pantang Mundur untuk BUTON LEBIH BAIK.

Kembali